Bertakwalah kalian kepada Alloh wahai sekalian kaum muslimin dan mujahidin di medan pertempuran dan di mana saja kalian berada... bersabarlah dan kuatkan kesabaran kalian di dalam jihad terhadap jiwa kalian di dalam ketaatan kepada Alloh dan menahan diri dari apa yang diharamkan Alloh, dan jihad terhadap jiwa kalian di dalam memerangi musuh dan menyerang sekutu-sekutu mereka, dan bersabarlah di dalam mengemban kesulitan-kesulitan di tengah medan pertempuran dengan ketenangan di bawah kelebatan pesawat-pesawat tempur dan suara-suara yang memekikkan, dan ingatlah bahwa para salaf kalian yang shalih dari kalangan para Nabi dan Rasul serta para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam –semoga Alloh meridhai mereka semua- serta siapa saja dari para pengikut mereka dari mujahidin yang jujur, pada mereka ada tauladan untuk kalian, dan pada mereka terdapat pelajaran dan ‘ibrah.
Mereka sungguh telah banyak bersabar dan berjihad dalam waktu yang panjang, maka Alloh membukakan
atas mereka negeri-negeri dan memberi petunjuk kepada hamba-hamba Alloh melalui perantaraan mereka, Alloh kokohkan mereka di atas bumi dan Alloh anugerahkan kepada mereka kekuasaan dan kepemimpinan dikarenakan keimanan mereka yang agung, keikhlasan mereka kepada pelindung mereka Yang Maha Mulia, kesabaran mereka di dalam medan pertempuran dan mereka lebih mendahulukan Alloh dan negeri akhirat ketimbang dunia dan segala perhiasannya yang menipu.
Sebagaimana firman Alloh Azza wa Jalla di dalam Kitab-Nya yang mulia :
“Sesungguhnya Allah Telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu Telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang Telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar.” (QS at-Taubah : 111)
dan firman-nya Jalla Sya’nuhu :
“Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.” (QS as-Sajdah : 24)
Dan telah shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bahwasanya beliau bersabda : “Ribath (berjaga-jaga di perbatasan perang) sehari di jalan Alloh itu lebih mulia daripada dunia dan seisinya, suatu tempat bagian salah seorang diantara kalian di surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya, dan perginya seorang hamba di sore atau pagi hari di jalan Alloh itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.”
Dan telah shahih pula dari beliau bahwasanya beliau ditanya : “Amal apakah yang paling utama?”, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab : “Iman kepada Alloh dan Rasul-Nya.” Beliau ditanya lagi, “Kemudian apa wahai Rasulullah?”, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab : “Jihad di jalan Alloh.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda : “Perumpamaan seorang mujahid di jalan Alloh –dan Allohlah yang lebih tahu siapakah yang berjihad di jalan-Nya- adalah sebagaimana orang yang berpuasa dengan berdiri, dan Alloh menanggung bagi seorang mujahid di jalan-Nya apabila Ia mewafatkannya maka Ia masukkan dirinya ke dalam surga atau Ia kembalikan ia dalam keadaan selamat dengan pahala dan harta rampasan perang.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda : “Barangsiapa yang mati dan tidak pernah berperang ataupun terbetik di dalam dirinya untuk berperang, maka ia mati di atas cabang kemunafikan.”
Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam amalan apakah yang sepadan dengan keutamaan jihad, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda kepada penanya tadi : “Apakah engkau sanggup apabila seorang mujahid keluar kemudian berpuasa tidak berbuka dan berdiri terus tanpa lelah.”
Penanya itu berkata : “Siapakah gerangan yang sanggup melakukan hal itu wahai Rasulullah?”, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab : “Adapun seandainya engkau pun mampu melaksanakannya, tetaplah tidak mencapai keutamaan mujahidin.”
Sumber:
Dan Binasalah Yahudi
Oleh :Abu Salma Al-Atsari
0 komentar:
Posting Komentar